Moslem or Muslim ? Samakah dua kata ini ataukah beda dan bertentangan? Kita mungkin sudah sangat familiar dengan dua kata ini, Moslem dan Muslim.
Dan sebagian besar kita (umat muslim tentunya) akan mengatakan bahwa
Moslem adalah ejaan bahasa inggris dari Muslim. Tapi, apakah itu benar ?
Menurut Pusat Studi Nonproliferasi, "Moslem dan Muslim pada dasarnya adalah dua ejaan kata yang berbeda untuk kata yang sama". Bagi kebanyakan English speaker (termasuk anda yang suka ngomong bahasa inggris), dua kata ini - Moslem dan Muslim - mempunyai makna yang sama. Tetapi, dari akar bahasa arab, dua kata ini - Moslem dan Muslim - mempunyai arti yang sangat berbeda.
Bagi kebanyakan orang, termasuk anda mungkin, perbedaan ini hanyalah masalah linguistik saja, dengan dua ejaan hasil variasi dari metode transliterasi. Tetapi, siapakah yang memperkenalkan kata "Moslem" sebagai ejaan dari kata "Muslim" kepada kita? Apakah dunia Islam? ataukah Dunia Barat?
Kita sudah sering sekali ditipu oleh mereka - dalam berbagai aspek kehidupan - tapi anehnya, kita malah bangga, padahal kita dianggap bodoh oleh mereka.
Satu lagi sejarah tentang Moslem or Muslim
Ketika anda membaca sebuah definisi dari buku Psikolog dunia Victor E. Frankl, Man's Search for Meaning ataupun From the Death Camp to Existentialism. Di sana anda akan menemukan bahwa Frankl, Yahudi Austri yang survive dari kamp konsentrasi NAZI di Auschwitz hingga Daffa itu menyebut rekan-rekannya sesama tawanan yang tidak bisa survive di kamp sebagai "Moslem".
Moslem, menurut Frankl, adalah mereka yang tidak lagi memancarkan semangat untuk hidup, putus asa, lemah, dan siap untuk dimasukkan ke kamar gas. Saya tidak tahu dari mana dia memulai propaganda ini . Yang jelas, faktanya mengatakan sebaliknya. Para penghuni kamp konsentrasi yang terdiri atas muslim Balkan jauh lebih tangguh daripada para Yahudi Eropa.
Oleh karena itu, kawan-kawan muslim semua. Berbahasa Inggrislah.. Tapi abadikanlah kata masjid seperti Al Quran menamai. Tetapi sebut dan tuliskan kata muslim sebagaimana ilmu tajwid menata lafazhnya. Maka muslim, ejaan melayu untuk hamba yang berserah padaNya ini akan terasa lebih indah.
Sebagai tambahan, silakan dibaca pula postingan saya terdahulu tentang Berita Penting buat Umat Islam, singkatan yang popular dan notabene akrab dengan kehidupan kita, ternyata... Siapa yang tahu makna dibalik itu semua.
I am Muslim, not Moslem !!!
Semoga tulisan ini dapat mengispirasi kita semua.
Sumber Referensi:
Center for Nonproliferation Studies
Religious Studies Program, University of Wyoming
History News Network
Saksikan Bahwa Aku Seorang Muslim karya Salim A. Fillah
Menurut Pusat Studi Nonproliferasi, "Moslem dan Muslim pada dasarnya adalah dua ejaan kata yang berbeda untuk kata yang sama". Bagi kebanyakan English speaker (termasuk anda yang suka ngomong bahasa inggris), dua kata ini - Moslem dan Muslim - mempunyai makna yang sama. Tetapi, dari akar bahasa arab, dua kata ini - Moslem dan Muslim - mempunyai arti yang sangat berbeda.
Muslim dalam bahasa Arab berarti, "orang yang memberikan dirinya kepada Allah", yang menurut definisi adalah, "seseorang yang menganut agama Islam".Sebaliknya
Moslem dalam bahasa Arab berarti, "orang yang jahat dan tidak adil", dan ketika diucapkan dalam bahasa Inggris, adalah Mozlem dengan 'z'.
Bagi kebanyakan orang, termasuk anda mungkin, perbedaan ini hanyalah masalah linguistik saja, dengan dua ejaan hasil variasi dari metode transliterasi. Tetapi, siapakah yang memperkenalkan kata "Moslem" sebagai ejaan dari kata "Muslim" kepada kita? Apakah dunia Islam? ataukah Dunia Barat?
Kita sudah sering sekali ditipu oleh mereka - dalam berbagai aspek kehidupan - tapi anehnya, kita malah bangga, padahal kita dianggap bodoh oleh mereka.
Satu lagi sejarah tentang Moslem or Muslim
Ketika anda membaca sebuah definisi dari buku Psikolog dunia Victor E. Frankl, Man's Search for Meaning ataupun From the Death Camp to Existentialism. Di sana anda akan menemukan bahwa Frankl, Yahudi Austri yang survive dari kamp konsentrasi NAZI di Auschwitz hingga Daffa itu menyebut rekan-rekannya sesama tawanan yang tidak bisa survive di kamp sebagai "Moslem".
Moslem, menurut Frankl, adalah mereka yang tidak lagi memancarkan semangat untuk hidup, putus asa, lemah, dan siap untuk dimasukkan ke kamar gas. Saya tidak tahu dari mana dia memulai propaganda ini . Yang jelas, faktanya mengatakan sebaliknya. Para penghuni kamp konsentrasi yang terdiri atas muslim Balkan jauh lebih tangguh daripada para Yahudi Eropa.
Oleh karena itu, kawan-kawan muslim semua. Berbahasa Inggrislah.. Tapi abadikanlah kata masjid seperti Al Quran menamai. Tetapi sebut dan tuliskan kata muslim sebagaimana ilmu tajwid menata lafazhnya. Maka muslim, ejaan melayu untuk hamba yang berserah padaNya ini akan terasa lebih indah.
Sebagai tambahan, silakan dibaca pula postingan saya terdahulu tentang Berita Penting buat Umat Islam, singkatan yang popular dan notabene akrab dengan kehidupan kita, ternyata... Siapa yang tahu makna dibalik itu semua.
I am Muslim, not Moslem !!!
Semoga tulisan ini dapat mengispirasi kita semua.
Sumber Referensi:
Center for Nonproliferation Studies
Religious Studies Program, University of Wyoming
History News Network
Saksikan Bahwa Aku Seorang Muslim karya Salim A. Fillah
0 comments:
Post a Comment