Subhanallah....!!!, Masya Allah...!!! begitu indahnya islam itu, mengajarkan cinta yang sebenarnya. Namun masih adakah rasa cinta yang suci dan tulus itu seperti yang telah diajarkan Rasulullah?. Ataukah kita terlalu sibuk dan menikmati kehidupan sendiri sehingga mengesampingkan rasa cinta yang suci untuk orang lain. seperti yang telah dibangun oleh Rasulullah?.Marilah bersama-sama kita instropeksi diri.
Sudah semestinya kita harus mencintai seseorang karena keimanannya. Dan tak selayaknya hanya duniawi semata, mengubah cinta yang tulus dalam arti yang sebenarnya.
Cinta dimulai ketika seseorang menemukan bahwa kebutuhan orang lain sama pentingnya dengan kebutuhannya sendiri. Dari segi tubuh dan sikapnya sangat terlihat jelas, dia memperlakukan orang yag dicintai sebagai orang terpenting dalam hidupnya, bahkan seringkali dia mementingkan kebutuhannya ketimbang dirinya.
Apbila dia mempunyai potensi sperti itu, maka dia harus dipertahankan dan dikejar sampai dapat. Karena cinta yang tulus dan abadi melibatkan komitmen,dan rela berkorban untuk kebahagiaan pasangannya (pujaan hati). Tanpa diucapkan kita bisa mengetahui suasana hati masing-masing. Meski bukan paranormal, kita bisa membaca pikiran dan menduga reaksi, serta perasaan pujaan hatinya pada situasi dan kondisi tertentu. Apabila kita telah merasakan hal tersebut terhadapnya, selamat….!!!. mungkin dia adalah belahan jiwa anda untuk selamanya.
0 comments:
Post a Comment