Penasaran ya dengan judulnya? asal bikin judul, tapi tulisan ini berdasar keprihatinan saya dengan kondisi "konservasi" kampus.
[FYI] sekedar memberi tahu aja ya, ni ada beberapa poin penting, yaitu:
1. Dengan terbitnya Keputusan presiden Nomer 124 Tahun 1999 tentang
perubahan IKIP Semarang, Bandung dan Medan menjadi universitas, IKIP
Semarang kemudian bernama Universitas Negeri Semarang yang disingkat
Unnes.
2. Di kampus Sekaran, 12 Maret 2010, keberadaan Unnes sebagai universitas konservasi telah kami deklarasikan.Menteri Pendidikan Nasional Muhammad Nuh hadir dan meresmikannya.
Saya tau kalo jargon sebagai universitas konservasi sangat bagus dan mempunyai prospek lebih daripada hanya mencantumkan "UNNES" di jaket kuning, nah betulkan di almamatermu lebih manis dengan asen ijonya "konservasi"?
Program konservasi dilaksanakan pada awal tahun 2013.
Mahasiswa dan dosen tidak diperbolehkan membawa motor ataupun mobil di "area
kampus". Maka dari itu dibuatkanlah pusat parkir yang sering disebut dengan GSG
(Gedung Serba Guna). Tidak hanya gedung parkir yang telah mendukung program
konservasi di UNNES, beberapa armada bus (ada 4) telah diluncurkan
untuk membantu mahasiswa dan dosen menuju fakultas-fakultas yang ada di UNNES
sendiri. Pro dan kontra bermunculan dengan diadakannya program konservasi ini. Mulai
dari gedung GSG yang katanya tidak efektif karena gedung ini tidak terpusat di
fakultas-fakultas yang ada, dan bus-bus yang tidak memadai untuk dosen dan
mahasiswa sendiri. Sekarang ada beberapa titik lahan parkir, yaitu di area depan gedung UKM pusat, Masjid Ulul Albab, Belakang REM FM, FT, FIK, FMIPA.
Sekarang, aneh!! Tiap fakultas nyediain lahan parkir sendiri, coba cek sendiri kalo ga percaya. Lalu apa guna GSG? atau parkir terpusat lainnya? di FT-FIK, FIS-FH-FE ada lahan parkir, di FMIPA ada, bahkan di Masjid Ulul Labab lahan parkir pun merambat hingga masik ke belakang FBS. Aneh! Begini ceritanya, saya mahasiswa FT, kelas MKU di FBS jam 3 sore. Kosan saya ada di Cempaka dekat ft, mau ke FBS sana saya harus berputar lebih jauh daripada melewati jalan tengah kampus, yang jelas-jelas jika melanggar aturan KTM disita satpam. Owh ya ada sarana lain, jalan kaki dan menggunakan bus kampus, niat itu berlahan mundur. Bus hanya sampai pukul 16.00 WIB, padahal kelas rampung 16.40. Pemborosan!!!
kita liat, saat jalan kemaren. Beberapa kendaraan masuk, kampus seenakanya. *alasan angkut-mengangkut saya abaikan.
owh ya dulu saya dapat di Parkiran FMIPA,
Namun sekarang yang sering saya lihat adalah kendaraan bermotor
yang wara wiri di area kampus. Entah siapa yang mengendarai kendaraan tersebut,
biasanya yang sering saya lihat plat berwarna merah. Rasanya tidak adil kan
kalau yang lain jalan kaki tapi yang berada diatas diberi kelonggaran. Konservasi
juga menimbulkan pro dan kontra dari berbagai pihak, misalnya yang tidak setuju
akan konservasi karena mereka berfikir konservasi UNNES itu satu pemikiran jadi
mereka yang tidak setuju, seenaknya membuang sampah sembarangan dan mengendarai
kendaraan hingga masuk ke area kampus. Pemikiran itulah yang membuat kelompok
pro menjadi enggan untuk melanjutkan visi misi konservasi.
brooo konservasi iku kesel keles
0 comments:
Post a Comment